TEMPAT BERBAGI ILMU GRATIS

Senin, 18 Januari 2016

Sejarah keluarga B.J. Habibie

B.J. Habibie dan Romantisme Ayah Sang Gatotkaca
[dok. suara]

"Saya melihat sendiri ketika ayah terlentang tidak benafas lagi, Pak Harto sendiri yang menutup mata ayah saya". (B.J. Habibie)

              Selesai menjalankan tugas di Pare-pare, Alwi Abdul Djalil Habibie dipromosikan menjadi kepala pertanian Indopnesia Timur yang berkedudukan di Makasar tahun 1948. Semua keluarga pindash ke Ujungpandang, mereka tinggal di jalan Meicaya(klaperland). Di seberang jalan bermarkas pula pasuka Brigade Mataram yang dipimpin oleh Overste Soeharto. Pada tanggal 3 September 1950, suatu hal yang tidak terduga, Alwi Abdul Djalil Habibie mendapatkan serangan jantung. waktu itu semua keluarga dalam keadaan kebingungan. Titi Sri Sulaksmi Habibie anak tertua keluarga itu, berlari sambil menangis ke asrama Brigade Mataram meminta pertolongan dokter Brigade. Yang datang adalah Overste Soeharto yang waktu itu adalah komandan Brigade Mataram bersama dokter Tek Irsan. Tapi sayang Alwi Abdul Djalil Habibie tak tertolong lagi, ia meninggal. Overste Soeharto yang hadir saat itu menutup kelopak mata Alwi Abdul Djalil Habibie.

[caption caption="Foto (dok.nusantaranews)"]
Judul buku: B.J. Habibie
Penulis/write: A. Makmur Makka
Penerbit : Gema Insani Press

Jumat, 08 Januari 2016

Tugas Membaca Buku B.J Habibie

Judul                                       : Tugas Membaca Buku B.JHabibie
Developpers                            : Tomi Nurkhoyrum
Adviser                                   : Selamet Hariadi
Pengarang                               :  A. Makmur Makka.


            B.J Habibie adalah anak ke empat dari delapan bersaudara dari suami istri Alwi Abdul djalil Habibie dengan R.A Mariani Puspowardojo. Sejak kecil B.J. Habibie senang berolahraga dengan teman-temanya. Ia termasuk seorang anak yang cukup tertutup tetapi Ia tegas dan teguh pada prinsipnya. Habibie senang mengerjakan hal-hal yang berbeda dengan teman sebayanya. Apabila ada saudara yang m,enyalahkan Habibie tetapi Dia akan ngotot sampai habis-habisan apabila tidak mereasa bersalah dan sebaliknya apabila Habibie salah walaupun dimarahi ia akan diam, hal ini sudah menandakan sifat Habibie apakah dia salah atau benar.

Prof. Dr.-Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng[1] (lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936; umur 79 tahun) adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Ia menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Jabatannya digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999. Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil presiden, dan 1 tahun dan 5 bulan sebagai presiden, Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek. Saat ini namanya diabadikan sebagai nama salah satu universitas di Gorontalo, menggantikan nama Universitas Negeri Gorontalo.

Source: Perpustakaan SMK Industri Al Kaaffah dan https://id.wikipedia.org/wiki/Bacharuddin_Jusuf_Habibie